Rabu, 01 Mei 2013

untuk pipi yang pernah basah..untuk hati yang masih berdarah..

kamu harus bahagia..
itu yang selalu aku minta..

meski bukan dengan aku..
pasti dengan siapa saja yang kamu pilih untuk membahagiakanmu..

aku pun akan begitu..
akan memilih kebahagiaanku sendiri..
meski bukan denganmu..

aku akan menciptakan dunia yang aku mau..
hidup yang aku inginkan..
jalan yang aku kelak jejaki..

jangan marah..
ini keputusanku untuk hidupku sendiri..
untuk kebahagiaan yang tidak mungkin kamu berikan..
untuk tawa-tawa lepas yang tidak bisa kita wujudkan..

kita sama-sama lemah tanpa satu sama lain..
tapi kita harus bahagia meski tidak bersama satu dan lainnya..

rasional ini harus kita turuti..
jika tidak, kita tidak akan berhenti sampai mati..
tidak akan berhenti hidup hanya dari mimpi-mimpi..

memang logika ini membunuh kita..
tapi ini lebih baik daripada cinta yang melakukannya..

memang kenyataan ini menyakiti kita..
tapi ini lebih baik daripada harapan yang membentuknya..

sudah kubilang berkali-kali..
jika aku yang sudahi..
kamu tidak akan bisa kembali..
tak kan mendapat izinku lagi..
untuk menyakiti hati..

aku sudah cukup memaafkanmu, sayang..
memaklumkan pergi dan datangmu..
membenarkan mau dan inginmu..
kerap tersenyum meski belatimu menusuk dadaku..
masih bisa tertawa meski hati sudah berlumur darah dan airmata.

aku lelah untuk mengerti akanmu, sayang..
apa aku egois untuk itu?
iyaaa..
terkadang manusia harus tega demi kebahagiaannya sendiri..

kalau kamu saja bisa menyakitiku tanpa jemu..
aku pun bisa meminta hak-ku untuk tidak disakiti lagi, bukan?

ini cuma permintaan..
sekedar mau-ku..
untuk kebahagiaanku sendiri..

untuk tidak ada airmata atas luka-luka akan rindu lagi..

untuk pipi yang pernah basah..untuk hati yang masih berdarah..
maafkanlah..lepaskan semua..