Selasa, 16 Juni 2015

The Best Revenge is Smile

waktu gue nulis kata-kata "The Best Revenge is Smile"..
pada awalnya gue agak percaya ini bakal terjadi cepet banget ke dalam hidup gue..
maklumlah, untuk urusan susah move on..
gue ratu-nya..gue jagoan kalau disuruh bertahan di dalam kesakitan..

tapi ternyata kebukti banget di dalam hidup gue akhir-akhir ini..
tanpa usaha susah payah untuk membalas kesakitan yang gue rasakan..
gue justru sibuk banget membahagiakan diri gue sendiri..
dan gue menikmatinya..
gue membuat kebahagiaan diri gue dengan berbagai hal yang gue suka..

dan voilllllaaaaaa..
hasilnya, ada yang beranggapan sikap "bahagia" gue itu adalah cara gue membalas dendam pada seseorang..
wooghhhh..sorry, but i dont mean it..
gue ga pernah bermaksud menjadi orang yang bahagia dan membalas dendam kepada orang lain dengan kebahagiaan gue..

justru yang menjadi pertanyaan gue..
kenapa orang itu beranggapan gue lagi balas dendam?
gue bahagia..dan gue dianggap balas dendam?
aneh tapi gue coba mencari tahu apa maksudnya..
dan gue tersadar..
ahhh yaaa..ketidak galauan gue..kesedihan gue..kebasian gue dalam menilai arti cinta ternyata menjadi penilaian orang lain terhadap pribadi dan perasaan gue..
dan orang menggaris bawahi nama gue dengan sebutan "galauer" itu sejak lama..
dan ketika gue sudah ga galau..
mereka kehilangan..mereka menganggap gue bukan diri gue lagi..
padahal hey..the happy me is the truly me..

dan tanpa gue sadari " The Best Revenge is Smile" is HAPPENED to me..
tanpa maksud apa-apa ternyata kebahagiaan gue adalah balasan yang kejam untuk orang yang pernah nyaikitin gue..
i couldnt imagine that happen to my life..seriously!

lalu gue pun semakin menikmati perubahan yang terjadi dalam diri gue..
dan semakin mensyukurinya..
gue semakin sadar..
bahwa kesakitan dan airmata yang dulu Tuhan kasih ke gue..
adalah cara-Nya untuk membuat gue tertawa sekarang..

karena jujur aja,,
tiap gue baca cerita sedih gue tentang perasaan gue yang dihancurkan..
gue pasti terdiam lama..mencoba merasakan sakitnya..
masih terasa, tapi anehnya gue berada dalam 2 keadaan setelah itu..
SENYUM dan KETAWA..

gue senyum..
karena dalam hati gue merasa bangga..
bahwa gue pernah mencintai seseorang sedemikian rupa..
dan disakiti, dikecewakan..
tapi gue tidak pernah lari dari kenyataan untuk menghindarinya..
gue hadapi semua itu..
karena gue sadar secara penuh waktu itu..
gue pake perasaan gue,.
dan sebagai orang dewasa, gue mau bertanggung jawab dengan apa yang perasaan gue pilih..

gue ketawa..
karena seperti yang gue tulis di atas..
gue menyadari bahwa semua kesakitan gue dibayar sekarang dengan tawa-tawa gue yang senang..
boleh dibilang gue sekarang dalam fase menerima..
menerima bahwa tawa dan bahagia yang gue dapat adalah berkah yang melimpah..
mereka tidak terlambat datang..
hanya saja Tuhan menundanya sedikit lebih lama..
agar supaya gue belajar lebih banyak..

                                                             
                                                                                                     Jakarta, 16 Juni 2015 (13.30-13.50)

Senin, 15 Juni 2015

PERPISAHAN

perpisahan..
terkadang tidak butuh alasan panjang-panjang..
hanya kalimat "karena salah satu atau kedua belah pihak sudah tidak cinta lagi"..
itu saja..

karena seberat apapun cobaan..
jika masih ada cinta..
pasti masih bisa bertahan..

terkadang sulit menjabarkan..
mengapa cinta lagi-lagi harus menjadi alasan manusia untuk bertahan..
jangan tanya aku..
semalam-semalam aku bertahan sendirian..

sungguh tidak ada yang lebih pahit rasanya..
daripada bertahan sendirian..tanpa diperjuangkan..
karena aku sangat tahu..
betapa indahnya dua hati yang padu..
dan tidak ada yang lebih buruk daripada satu hati tanpa tuju..

malam ini otakku kembali buntu..
buntu karena semakin ku berpikir semakin tidak membantu..

bukan..ini bukan karena hatiku yang patah..
ini tentang hati yang lain yang berdarah..

apakah kalian tahu?
aku sangat benci melihat hati-hati lain dilukai..
sama terlukanya seperti aku kemarin..

kami, wanita..
tidak butuh keromantisan zaman shakespeare..
atau puisi zaman post-romantic era..

kami butuh kebenaran..
dari hati yang kerap mangkir dari janji..
dari bibir yang kerap mendustai..
dari cinta yang sekejap mata menyakiti..
dari kisah yang singkat namun membekas sampai mati..

m a r r i a g e


the moment when you're thinking about yourself while your best friends generally got married and most of them have one or even two children..and you're still stick around with your single mingle happy sexy and free and like you never get any pressure of being single..
uhm sorry..
i have my opinion about this..
because i always think the marriage isn't just a thing or just an event..

yes i am agree that the marriage is the human's way for celebrating the love..

the way of making your affection legal..
the way of showing how deep your seriousness in relationship..
and of course,the marriage is the big decision to your future..
many points that you should think well before you say "yes,i'll be married"

yes,married is important..

but the most important thing on marriage is your mental..
and uhm should i write "the financial stable" too?
ah yes absolutely i should..

many people said that "marriage is not only about love..

love is indeed important for your marriage..
but after all the time..
love can disappear..
love can go down..lack..fail..minus..reduce..
and the thing which strength the marriage just the commitment and the responsibility"

so when the commitment and the responsibility go far away..

what should we do?
some people choose to disappear from this issues..why?
when the first you went into marriage..
you take all the possibilities for being together..
and why do you have many reasons for being separated?

so where does the love go?

where does the passion leave you?
where does the commitment which toughen you?
where does the responsibility that preserve you?