Selasa, 16 September 2014

"love is the therapy"

i've ever been your needs

you needed me most

you wanted me most



you said that love is the therapy for your soul

mine is yours

i am the pills for your aches

unlucky me, when you're getting better

you left me behind

and "love is the therapy" was just theory




"magnet"

seperti magnet dengan kutub yang berbeda

kita tidak akan bisa menjauh

kita kerap ingin mendekat..lekat

itu katamu..dulu

pernah aku dengar

dan aku bahagia karena itu


tapi sesungguhnya

kita adalah magnet dengan dua kutub yang sama

yang tidak akan pernah bisa menyatu

kerap tolak menolak

seperti nasib kita yang memang bukan untuk satu sama lainnya

dan aku menyadarinya sekarang

lalu tertawa

w a k t u



ada banyak cerita
yang bahkan tidak bisa kutuangkan dengan kata-kata sebaik aku melakukannya dulu
mungkin warasku sudah kembali
seperti kembalinya nafasku yang pernah kau curi

susah payah aku mendapatkannya kembali
sulit rasanya untuk dapat hidup dari hati yang pernah mati

aku sempat patah
hatiku sempat remuk
nafasku sempat satu satu
tangisku sempat membuncah, tumpah tanpa sudah
jiwaku sempat hilang, direnggut dengan lancang
tawaku sempat lenyap, bahagiaku senyap
cintaku sempat dibuang, diambil, lalu diremas keras
percayaku sempat tenggelam, tanpa kemampuan berenang pada dusta yang dalam

tapi rasa sayang Tuhan lebih dalam daripada kesakitan apapun yang pernah kudapatkan
lihat sekarang..bahkan menuliskan kesakitan yang dulu pun aku sudah tidak bisa
sudah lupa rasa lukanya
karena sudah sembuh dengan sendirinya

benar, karena waktu adalah penyembuh cuma cuma yang tidak perlu kita emis
seperti musim panas yang terang
seperti saat matahari yang menepati janji untuk muncul lagi..esok hari..